Perawatan estetika kini semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat luas, baik wanita maupun pria. Salah satu prosedur non-bedah yang populer untuk memperbaiki tampilan wajah adalah dermal filler. Teknik ini memungkinkan Anda mendapatkan wajah yang tampak lebih muda, segar, dan proporsional tanpa perlu menjalani operasi plastik. Namun, banyak orang masih bingung memilih jenis dermal filler yang tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang jenis-jenis dermal filler dan bagaimana memilih yang paling cocok untuk kebutuhan Anda.
Apa Itu Dermal Filler?
Dermal filler adalah zat yang disuntikkan ke dalam kulit untuk mengembalikan volume yang hilang, menghaluskan garis halus dan kerutan, serta meningkatkan kontur wajah. Filler biasanya digunakan di area pipi, bibir, dagu, bawah mata, dan rahang. Berbeda dengan Botox yang bekerja dengan melemaskan otot, dermal filler bertujuan untuk “mengisi” area tertentu.
Manfaat Dermal Filler
- Mengurangi kerutan dan garis halus
- Mengembalikan volume wajah akibat penuaan
- Menonjolkan kontur wajah seperti tulang pipi dan rahang
- Membentuk dan memperbesar bibir
- Meratakan tekstur wajah akibat bekas jerawat atau luka
- Mengoreksi asimetri wajah
Jenis-Jenis Dermal Filler Berdasarkan Bahan Aktifnya
Berikut adalah jenis dermal filler yang umum digunakan dalam dunia estetika:
1. Hyaluronic Acid (HA) Filler
Deskripsi:
Hyaluronic acid adalah bahan alami yang terdapat dalam kulit manusia. Filler ini sangat populer karena hasilnya alami dan minim efek samping.
Merek Terkenal:
Juvederm, Restylane, Teosyal, Belotero
Kelebihan:
- Hasil instan
- Dapat dibentuk dan disesuaikan
- Dapat dibalik dengan suntikan hyaluronidase
- Efek samping minimal
Kekurangan:
- Tidak permanen (bertahan 6–18 bulan)
Cocok untuk:
- Bibir
- Garis senyum
- Area bawah mata
- Pipi
Baca Juga: Perbedaan Dermal Filler Alami dan Sintetis
2. Calcium Hydroxylapatite (CaHA)
Deskripsi:
Bahan ini merupakan mineral alami dalam tulang manusia. Partikelnya lebih besar dari HA, sehingga memberikan struktur dan dukungan lebih kuat.
Merek Terkenal:
Radiesse
Kelebihan:
- Efek tahan lama (12–18 bulan)
- Merangsang produksi kolagen
- Cocok untuk volume besar
Kekurangan:
- Tidak bisa digunakan di area halus seperti bibir dan bawah mata
- Tidak dapat dibalik seperti HA
Cocok untuk:
- Pipi
- Garis rahang
- Hidung
3. Poly-L-lactic Acid (PLLA)
Deskripsi:
Filler ini bekerja dengan merangsang produksi kolagen secara bertahap sehingga hasil muncul perlahan namun tahan lama.
Merek Terkenal:
Sculptra
Kelebihan:
- Merangsang kolagen alami
- Hasil tahan lama (hingga 2 tahun)
Kekurangan:
- Tidak memberikan hasil instan
- Butuh beberapa sesi untuk hasil optimal
Cocok untuk:
- Volume pipi
- Garis nasolabial
- Peremajaan wajah menyeluruh
4. Polymethylmethacrylate (PMMA)
Deskripsi:
Filler semi-permanen ini terdiri dari mikrosfer PMMA yang tidak larut dan kolagen hewani. Digunakan untuk area yang membutuhkan hasil permanen.
Merek Terkenal:
Bellafill
Kelebihan:
- Hasil jangka panjang (lebih dari 5 tahun)
- Cocok untuk koreksi bekas luka
Kekurangan:
- Lebih banyak risiko efek samping
- Tidak mudah diubah
Cocok untuk:
- Bekas jerawat
- Garis nasolabial dalam
5. Autologous Fat Transfer (Lemak Autologous)
Deskripsi:
Menggunakan lemak dari tubuh pasien sendiri (biasanya dari perut atau paha), kemudian diproses dan disuntikkan kembali ke wajah.
Kelebihan:
- Alami dan bebas alergi
- Dapat bertahan lama jika berhasil menyatu
Kekurangan:
- Butuh prosedur bedah kecil
- Tidak semua lemak bertahan setelah injeksi
Cocok untuk:
- Volume wajah menyeluruh
- Pipi, pelipis, bawah mata
Perbandingan Durasi dan Efektivitas
Jenis Filler | Durasi Efek | Kelebihan Utama | Kekurangan |
HA | 6–18 bulan | Fleksibel, reversible | Tidak tahan lama |
CaHA | 12–18 bulan | Tahan lama, kolagen | Tidak reversible |
PLLA | Hingga 2 tahun | Stimulan kolagen | Butuh waktu |
PMMA | >5 tahun | Permanen | Risiko tinggi |
Lemak Autologous | Variatif | Alami | Tidak semua bertahan |
Bagaimana Memilih Dermal Filler yang Tepat?
1. Tujuan Perawatan
Apakah Anda ingin memperbesar bibir, mengurangi kerutan, atau mengembalikan volume pipi? Jenis filler yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuannya.
2. Area Injeksi
Setiap jenis filler memiliki kecocokan berbeda untuk area tertentu. Misalnya, HA cocok untuk area halus seperti bawah mata, sementara CaHA lebih cocok untuk rahang.
3. Durasi yang Diinginkan
Jika Anda baru mencoba filler, pilih yang hasilnya tidak permanen seperti HA. Jika Anda ingin hasil jangka panjang, bisa pertimbangkan PLLA atau PMMA.
4. Reaksi Tubuh dan Alergi
Pilih bahan yang minim risiko alergi. HA dan lemak autologous adalah yang paling aman.
5. Anggaran Biaya
Filler permanen seperti PMMA mungkin lebih hemat jangka panjang, namun risikonya lebih tinggi. HA lebih fleksibel dengan harga yang bervariasi.
Efek Samping yang Perlu Diperhatikan
Meskipun tergolong aman, dermal filler tetap memiliki kemungkinan efek samping:
- Kemerahan dan bengkak sementara
- Memar di area injeksi
- Asimetri atau hasil tidak rata
- Infeksi (jarang)
- Pembentukan granuloma (pada filler non-biodegradable)
- Trombosis atau sumbatan pembuluh darah (sangat jarang namun serius)
Penting untuk memilih dokter yang berpengalaman dan menggunakan produk filler yang resmi dan terdaftar BPOM.
Tips Sebelum dan Sesudah Menjalani Dermal Filler
Sebelum:
- Hindari konsumsi aspirin, ibuprofen, atau suplemen pengencer darah 3–5 hari sebelum tindakan
- Konsultasikan riwayat medis dan alergi
Sesudah:
- Hindari menyentuh atau menekan area injeksi
- Jangan berolahraga berat selama 24 jam
- Hindari alkohol dan paparan sinar matahari langsung
Baca Juga: Dermal Filler dan Botox: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangan
Mitos Seputar Dermal Filler
1. Filler akan membuat wajah kaku atau tidak alami
Fakta: Dengan teknik yang tepat dan produk yang sesuai, filler justru memberikan tampilan yang lebih segar dan alami.
2. Semua filler itu sama
Fakta: Masing-masing filler memiliki komposisi, ketahanan, dan fungsi yang berbeda.
3. Filler tidak aman
Fakta: Jika dilakukan oleh tenaga medis profesional dan menggunakan produk resmi, risiko sangat minim.
Konsultasi dengan Profesional
Memilih jenis dermal filler tidak bisa sembarangan. Konsultasikan dengan dokter estetika berlisensi atau dermatologist agar Anda mendapatkan rekomendasi terbaik berdasarkan bentuk wajah, kondisi kulit, dan hasil yang diinginkan.
Dokter yang kompeten juga akan menjelaskan risiko dan manfaat dari masing-masing pilihan, serta memberi edukasi tentang teknik injeksi yang akan digunakan.
Kesimpulan
Dermal filler adalah solusi estetika yang aman dan efektif untuk memperbaiki tampilan wajah. Dengan berbagai jenis dermal filler yang tersedia seperti HA, CaHA, PLLA, PMMA, dan fat grafting, Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan harapan Anda. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan yang tepat sangat penting.
Ingatlah untuk selalu menjalani prosedur ini di klinik resmi bersama tenaga medis yang kompeten. Dengan pemilihan jenis dermal filler yang tepat, Anda bisa mendapatkan tampilan wajah yang lebih muda, segar, dan percaya diri tanpa harus menjalani operasi.
Semoga artikel ini membantu Anda lebih memahami pilihan yang tersedia dan mempersiapkan diri untuk pengalaman dermal filler yang aman dan memuaskan!