Skin barrier adalah lapisan pelindung kulit terluar yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Lapisan ini melindungi kulit dari berbagai faktor eksternal seperti polusi, sinar UV, dan zat kimia, sekaligus menjaga kelembapan alami kulit. Namun, ketika skin barrier rusak, kulit tidak hanya kehilangan perlindungan, tetapi juga rentan terhadap berbagai masalah. Lalu, bagaimana sih cara kita mengetahui apakah skin barrier yang rusak? Yuk simak 7 ciri-cirinya berikut ini serta cara mengatasinya.
Apa Itu Skin Barrier?
Sebelum kita membahas tanda-tanda kerusakan, penting untuk memahami apa itu skin barrier. Secara sederhana, skin barrier adalah lapisan paling luar dari kulit, yang disebut juga dengan “stratum corneum.” Di dalam lapisan ini terdapat sel-sel kulit yang dikelilingi oleh lipid (lemak) yang menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi.
Fungsi utama dari skin barrier pada kulit meliputi:
- Melindungi kulit dari zat berbahaya seperti polusi, debu, dan mikroorganisme.
- Menjaga kelembapan kulit agar tidak kering atau dehidrasi.
- Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada lapisan kulit.
Namun, skin barrier dapat rusak karena berbagai faktor seperti eksfoliasi berlebihan, paparan sinar matahari, perubahan cuaca yang ekstrem, dan penggunaan produk yang terlalu keras. Ketika skin barrier rusak, masalah kulit bias sering muncul dan mengganggu kesehatan serta penampilan kulit kamu.
7 Ciri-Ciri Skin Barrier Kamu Rusak
1. Kulit Terasa Kering dan Kasar
Salah satu tanda paling umum dari skin barrier yang rusak adalah kulit terasa kering dan kasar. Ketika skin barrier tidak berfungsi dengan optimak, maka kulit akan kehilangan kemampuannya untuk menahan kelembapan. Nah akibatnya, kulit menjadi kering, pecah-pecah, dan bahkan bisa terasa seperti bersisik.
Kulit kering ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras atau eksfoliasi secara berlebihan. Apabila kamu merasa kulit menjadi kering meskipun sudah menggunakan pelembap, bisa jadi itu adalah salah satu tanda skin barrier kamu membutuhkan perbaikan.
2. Kulit Terlihat Kemerahan dan Iritasi
Ciri lainnya dari skin barrier yang rusak adalah munculnya kemerahan dan iritasi pada kulit. Ketika lapisan pelindung kulit melemah, kulit menjadi lebih rentan terhadap faktor-faktor eksternal yang bisa memicu iritasi. Misalnya, paparan sinar matahari atau bahan kimia dari produk skincare yang terlalu keras.
Kulit yang meradang atau kemerahan sering kali muncul karena adanya peradangan di dalam lapisan kulit. Jika kamu sering mengalami kemerahan pada kulit wajah setelah mencuci muka atau menggunakan produk skincare tertentu, bisa jadi ini tanda bahwa skin barrier kamu rusak loh.
3. Kulit Menjadi Lebih Sensitif
Apakah kamu merasa kulit lebih sensitif terhadap produk skincare yang sebelumnya biasa digunakan? Ini bisa menjadi indikasi bahwa skin barrier kamu mulai melemah. Saat skin barrier rusak, kulit kehilangan perlindungan alami sehingga lebih rentan terhadap iritasi dari bahan-bahan tertentu.
Kulit yang sensitif juga bisa bereaksi terhadap suhu, baik itu terlalu panas maupun terlalu dingin. Jika kamu merasakan kulit lebih cepat bereaksi negatif terhadap produk atau cuaca, mungkin ini saatnya untuk kamu memperbaiki skin barrier.
Baca Juga: Cara Memperbaiki Skin Barrier Rusak Tanpa Efek Samping
4. Kulit Gatal atau Terasa Perih
Selanjutnya rasa gatal atau perih juga bisa menjadi tanda bahwa skin barrier kamu mengalami kerusakan. Ketika lapisan pelindung kulit tidak berfungsi dengan baik, kulit menjadi lebih terbuka terhadap iritasi dan inflamasi. Akibatnya, kamu mungkin akan merasakan kulit yang gatal, perih, atau bahkan seperti terbakar.
Rasa perih ini biasanya muncul setelah menggunakan produk yang mengandung bahan kimia aktif, seperti asam (AHA/BHA) atau retinol. Jika ini terjadi, penting untuk menghentikan penggunaan produk tersebut sementara waktu dan fokus pada pemulihan skin barrier.
5. Kulit Mudah Mengelupas
Skin barrier yang rusak juga bisa menyebabkan kulit lebih cepat mengelupas. Ini terjadi karena kulit tidak dapat menahan kelembapan dengan baik, sehingga menyebabkan lapisan kulit terluar menjadi kering dan terkelupas.
Pengelupasan kulit ini tidak selalu disebabkan oleh eksfoliasi, tetapi bisa menjadi tanda bahwa skin barrier kamu memang membutuhkan perawatan lebih. Jika kamu melihat kulit mengelupas secara berlebihan tanpa sebab yang jelas, ini adalah tanda yang tidak boleh diabaikan.
6. Munculnya Jerawat atau Breakout
Jerawat dan breakout yang terjadi tiba-tiba juga bisa menjadi sinyal bahwa skin barrier kamu rusak. Saat skin barrier tidak bekerja dengan baik, bakteri dan kotoran lebih mudah masuk ke dalam pori-pori kulit, yang pada akhirnya dapat memicu peradangan dan jerawat.
Kulit yang teriritasi atau terinfeksi lebih mudah mengalami breakout, bahkan pada area yang biasanya tidak rentan berjerawat. Jika kamu mulai melihat jerawat di tempat-tempat baru, seperti pipi atau dahi, hal ini bisa jadi skin barrier kamu rusak.
7. Kulit Terlihat Kusam dan Tidak Bercahaya
Skin barrier yang sehat membantu kulit terlihat cerah dan bercahaya. Sebaliknya, ketika lapisan ini rusak, kulit cenderung terlihat kusam dan lelah. Hal ini terjadi karena skin barrier yang lemah tidak mampu memperbaiki sel-sel kulit mati dengan cepat.
Kurangnya kelembapan dan perlindungan pada kulit menyebabkan kulit kehilangan kilau alaminya. Apabila kamu merasa kulit terlihat kusam meskipun sudah merawatnya, ada kemungkinan skin barrier kamu sedang mengalami masalah.
Penyebab Kerusakan Skin Barrier
Ada beberapa penyebab umum yang dapat merusak skin barrier, di antaranya:
- Eksfoliasi Berlebihan: Terlalu sering menggunakan scrub atau bahan eksfoliasi kimia seperti AHA/BHA dapat merusak lapisan pelindung kulit.
- Paparan Sinar Matahari Berlebih: Sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit terluar, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan dehidrasi.
- Penggunaan Produk Keras: Produk dengan alkohol, parfum, atau bahan kimia keras dapat merusak lipid alami pada kulit.
- Polusi Lingkungan: Partikel polusi udara bisa merusak skin barrier dan menyebabkan inflamasi pada kulit.
- Perubahan Cuaca Ekstrem: Kulit dapat bereaksi negatif terhadap cuaca ekstrem, baik itu terlalu panas atau terlalu dingin.
Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak
Jika kamu mendapati skin barrier yang rusak, jangan dulu risau dan galau ya. Dengan perawatan yang tepat, skin barrier bisa pulih dan kembali sehat. Kamu bias mengikuti beberapa langkah-langkah ini:
1. Gunakan Produk dengan pH Seimbang
Pilih produk skincare dengan pH seimbang (sekitar 5,5) untuk menjaga keseimbangan kulit. Produk dengan pH yang terlalu tinggi atau rendah dapat memperparah kerusakan skin barrier.
2. Fokus pada Pelembapan
Gunakan pelembap yang kaya akan ceramide, hyaluronic acid, atau glycerin. Bahan-bahan ini membantu memperbaiki lapisan pelindung kulit dan menjaga kelembapan alami kulit.
3. Hindari Eksfoliasi Berlebihan
Kurangi penggunaan scrub dan produk eksfoliasi kimia. Berikan waktu bagi skin barrier kamu untuk pulih dengan fokus pada produk-produk yang menenangkan dan melembapkan.
4. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Alasan kenapa menggunakan sunscreen setiap agar kulit kita terhindar dari paparan sinar matahari bisa memperparah kerusakan skin barrier. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap hari untuk melindungi kulit dari sinar UV ya.
5. Pilih Produk dengan Bahan yang Menenangkan
Bahan-bahan seperti aloe vera, centella asiatica, dan niacinamide sangat baik untuk menenangkan kulit yang teriritasi dan membantu memperbaiki skin barrier kamu.
Kesimpulan
Mengetahui tanda-tanda kerusakan skin barrier sangat penting untuk mencegah masalah kulit yang lebih serius. Jika mengalami ciri-ciri seperti kulit kering, iritasi, sensitivitas, atau jerawat yang tidak biasa, ada kemungkinan itu tanda skin barrier kamu rusak. Dengan langkah-langkah perawatan yang tepat, kamu dapat memperbaiki skin barrier dan mengembalikan kesehatan kulit yang optimal. Ingatlah selalu untuk menggunakan produk yang lembut dan menjaga kulit tetap terhidrasi agar skin barrier tetap kuat dan terlindungi.
Pingback: Air Beras untuk Rambut: Manfaat dan Cara Penggunaannya
Pingback: 5 Kebiasaan yang Bisa Merusak Skin Barrier Anda Tanpa Disadari